Keraton Kacirebonan dibangun pada tahun 1800, banyak menyimpan benda-benda peninggalan sejarah. Keraton kacirebonan merupakan keraton yang telah didirikan atas prakarsa Pangeran Muhammad Haerudin. Dia adalah putra Mahkota Saultan Kanoman ke-VI yang melakukan perlawanan kolonial Belanda.
SEJARAH
Sejarah di bangunnya Keraton Kacirebonan memang tak lepas dari peperangan yang pernah terjadi di wilayah Cirebon sendiri. Pada saat tahun 1670 belanda mulai memasuki kedaulatan Keraton Kanoman yang dipimpin Muhammad Haerudin.
Peperangan terjadi dan melibatkan rakyat Cirebon untuk mendukungnya yang berlangsung sekitar 5 tahun. Namun pada tahun 1696 pangeran Muhammad haerudin berhasil dikalahkan dan diasingkan ke ambon ,Maluku.
Keraton Kacerbonan merupakan pemekaran dari keraton Kanoman setelah sultan Anom IV yakni PR Muhammad Haerudin wafat, putra mahkota yang seharusnya mengggantikan tahta diasingkan oleh Belanda ke Ambon karena dianggap sebagai pembengkang dan memberontak.
ketika kembali dari pengasingan tahta sydah diduduki oleh PR. Abu Soleh Immamudin.
atas dasar kesepakatan keluarga maka akhirnya PR. Anom Mamenda membuat dan membangun istana Kacerbonan, kemudian munculah Sultan Cerbon I sebagai Sultan Kacirebonan pertama. Kedudukan Cirebon yang berada pada baying-bayang pengaruh Mataram. Ketika Amangkurat I berkuasa dari tahun 1646 hingga 1677. Masa pemerintah yang ditandai dengan banyaknnya pergolakan menjadi factor penting kenapa Cirebon menjadi semakin lemah.
pada zaman Amangkurat I, penguasa Cerbon Panembahan Ratu II, cucu Panembahan Ratu, atas permintaan pindah ke Girillaya.
ketika kembali dari pengasingan tahta sydah diduduki oleh PR. Abu Soleh Immamudin.
atas dasar kesepakatan keluarga maka akhirnya PR. Anom Mamenda membuat dan membangun istana Kacerbonan, kemudian munculah Sultan Cerbon I sebagai Sultan Kacirebonan pertama. Kedudukan Cirebon yang berada pada baying-bayang pengaruh Mataram. Ketika Amangkurat I berkuasa dari tahun 1646 hingga 1677. Masa pemerintah yang ditandai dengan banyaknnya pergolakan menjadi factor penting kenapa Cirebon menjadi semakin lemah.
pada zaman Amangkurat I, penguasa Cerbon Panembahan Ratu II, cucu Panembahan Ratu, atas permintaan pindah ke Girillaya.
Kepergiannya dari Keraton Cerbon ke daerah deket Maataram disertai dengan kedua putranya, yakni Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kertawijaya. Sebagai pengganti kedudukannya selaku Sultan Cerbon, ditunjuk putranya yang paling bungsu, yaitu pangeran Wangsakarta.
Panembahan Ratu wafat pada tahun 1662 Masehi. Sebelum meninggal beliau membagi kerajaanya menjadi dua yaitu yang diwariskan kepada kedua putranya
- Pangeran Martawijaya diangkat sebagai Panembahan Sepuh yang brkuasa atas Kesupuhan
- Pangeran Kertawijaya diangkat sebagai Panembahan Anom yang berkuasa atas Kanoman
Panembahan Ratu wafat pada tahun 1662 Masehi. Sebelum meninggal beliau membagi kerajaanya menjadi dua yaitu yang diwariskan kepada kedua putranya
- Pangeran Martawijaya diangkat sebagai Panembahan Sepuh yang brkuasa atas Kesupuhan
- Pangeran Kertawijaya diangkat sebagai Panembahan Anom yang berkuasa atas Kanoman
Dengan demikian kini Cirebon berkuasa tiga Sultan, yaitu:
1. Sultan Sepuh
1. Sultan Sepuh
2. Sultan Anom
3. Sultan Carbon
Kelemahan:
1. Seorang Sultan belum bisa mendidik dan memimpin dengan baik
2. Kurang adanya kerjasama
3. Sumber-sumber sejarah tersebut belum tentu seluruhnya dapat mengkonfirmasi kan kebenaran secara pasti.
4. Informasi belum termuat dalam dokumen
5. Sumber sejarah tersebut harus dan perlu di teliti kembali dan dikaji lalu dijelskan oleh para ahli
Kelebihan: 1. Segala keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas
2. Sumber sejarah dapat dilihat dengan jelas karena wujudnya tampak, dapat dilihat, dan dapat dipegang pula.
3. Penulisan sejarah sudah cukup untuk menambah wawssan para pengun jung
2. Sumber sejarah dapat dilihat dengan jelas karena wujudnya tampak, dapat dilihat, dan dapat dipegang pula.
3. Penulisan sejarah sudah cukup untuk menambah wawssan para pengun jung
Ada banyak peninggalan yang dapat dilihat didalam keraton ini. Seperti yang kita lihat bahwa dibagian luar terdapat sebuah pendopo yang cukup besar dengan dominasi warna hijau, putih, dan emas.
Perabotannya seperti meja dan kursi yang terbuat dari kayu masih ada hingga saat ini dan tampak begitu asli. Dan di dindingnya terpajang foto-foto Kesultanan Kcirebonan lengkap dari dulu hingga sekarang.
Kini banyak sekali wisata yang berada di Cirebon, akan tetapi lebih bermanfaat lagi jika kita berkunjung ke tempat-tempat bersejarah seperti salah satunya yaitu Keraton ini.
Keraton Kacireboan ini bebas dikunjungi oleh siapapun dengan Tiket masuk seharga Rp. 10.000 perorang. Pengunjung akan dipandu oleh pemandu wisata dengan biasa seikhlasnya.
Keraton Kacirebonan ini beralamat di Jalan Pulasren, Pekalipan, Kota Cirebon,
Jawa Barat.
Keraton Kacirebonan ini beralamat di Jalan Pulasren, Pekalipan, Kota Cirebon,
Jawa Barat.